Jepara – Panwaslu Kabupaten Jepara mengajak seniman yang ada di Kabupaten Jepara untuk terlibat aktif melakukan kampanye anti politik uang (money politic) di gelaran pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018. Pelibatan seniman dalam sosialisasi kampanye anti politik uang ini menjadi penting sebab kalangan seniman akan bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat.
Ketua Panwaslu Kabupaten Jepara Arifin mengungkapkan, Panwaslu Jepara akan mendorong seniman Jepara untuk membuat kegiatan sosialisasi anti politik uang yang dikemas secara menarik agar menarik minat masyarakat dan dapat memberikan kesan kepada masyarakat. “Semua elemen masyarakat kita minta untuk terlibat dalam kampanye anti politik uang ini, termasuk salah staunya kalangan seniman di Jepara,” ujarnya.
Kalangan seniman, katanya, juga sudah diundang untuk mendapatkan sosialisasi pengawasan partisipatif beberapa hari lalu. Hal ini untuk memberikan sedikit pemahaman tentang kepengawasan agar turut serta menjadi bagian pengawasan di Pilgub ini.
Selain berharap kontribusi berbagai elemen masyarakat dalam pengawasan, Panwaslu Jepara juga sedang menggagas adanya desa anti politik uang di Jepara. Rencananya, di setiap kecamatan akan dipilih setidaknya satu desa anti politik uang. Keberadaan desa-desa anti politik uang ini diharapkan akan menyebarkan virus politik uang yang sudah membudaya di masyarakat Indonesia.
Untuk Pilgub ini, di kalangan petinggi juga sudah melakukan deklarasi netralitasnya. Kegiatan ini juga diinisiasi oleh Panwaslu Jepara dalam ranka mendorong terselenggaranya Pilgub yang berintegritas dan bermartabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar